malam ini langit basah
tiada bintang nampak
atau pula bulan yang temaram
hanya arus angin terus saja mendesah
malam ini tanah basah
ia nyaman berselimut dengan air
setelah seharian ia malang
di terjang gersang
malam ini aku pasrah
karena pada air yang bunuh diri
ku titipkan rindu yang mulai bersemi
malam ini aku resah
karena pada bidang tanah yang wangi
ada harapan ku yang masih tersembunyi
Pekalongan, 2013
(malam awal bulan ramadhan)
patria agusta permadi