ada dua dan satu yang masih berbeda
ketika menuju berubah jadi temu
tetapi ada simpang seakan menghentikan laju
dan logika yang masih terbelenggu
pada pilihan yang masih beku.
setelahnya ada yang tiba
berjuta bait tanya
tentang bagaimana, entah, serta dimana yang sejati itu sebenarnya.
layaknya busur anak panah yang meluncur
ia tetap terbang dan menerjang
walau ia lari karena dipaksa
seperti dedaunan yang menggugur
ia pun akan rela jatuh
ia memilih mati hanya karena musim berganti
ada dua dan satu yang selalu berbeda
ketika telah sampai pada ruang tunggu
tapi langkah tak mau lagi beranjak
tak tahu kemana lagi harus melanjutkan laju
ada dua dan satu yang semakin berbeda
ketika rasa berhenti pada simpang dilema
08JAN14.YK
Patria Agusta Permadi