SELAMAT ULANG TAHUN BU ...
Selamat Ulang Tahun Ibu
keringatmu tiada pernah kering, bu ...
sejak dahulu
sejak pertama kali nafasmu tersengal - sengal dahsyat karenaku
hanya karenaku
yang ingin melihat terangnya langit biru
dengan sinar mentari yang hangat
serta malam dengan bintang-bintang bertebaran diatas sana
hanya karenaku
yang ingin melihat indahnya dunia ini
sembilan bulan lamanya
kau pertaruhkan nyawamu, bu ..
demi aku ...
lalu aku hidup
keringatmu masih saja harus terus mengucur, bu ...
keringatmu ketika berkali-kali kau menggendongku
keringatmu ketika kau letih
karena air susu yang kuhabiskan
tak sampai disitu, bu ...
kulihat keringatmu masih saja membaluri seluruh tubuhmu
ketika kau harus memperjuangkanku serta ketiga saudaraku
ketika kau harus mati-matian menghidupiku
mencarikan sesuap nasi hanya agar aku bertahan hidup
ketika kau harus merangkap menjadi lelaki
kau sendiri menafkahi aku beserta ketiga saudaraku
kau sendiri ...
hingga waktu beranjak
kini aku dewasa
masih kudapati kau yang penuh dengan keringat semangat
demi aku untuk menjadi seorang sarjana
kau lewati semuanya
rintangan, kau banting sedemikian rupa tulangmu
hanya demi masa depanku, bu ...
mata mu yang dahulu terpancar indah
kini mulai sayu
kulit-kulitmu sekarang penuh rekatan, keriput
dan rambutmu yang telah memutih ...
tetapi semangatmu terlihat tak padam
untuk hidupku dan ketiga saudaraku
bulan ini tepat setengah abad kau hidup, bu ...
belum usai pengorbananmu
hatiku tiada tega melihatmu
namun semoga ini cara terbaik Tuhan
cara Tuhan untuk menghatarkan ibu ke surga nantinya
Selamat Ulang Tahun Bu
semoga sehat selalu menyertaimu
semoga ibu bisa terus tersenyum
serta dipanjangkan usia
agar aku bisa membalas semuanya
membahagiakanmu, bu ...
serta mengajakmu melihat indahnya kak'bah
sebelum ibu menutup mata untuk selamanya
amin
*saya dedikasikan untuk ibunda tersanyang (Ny.Indah Hati) untuk ulang tahunya yang ke-50 pada tanggal 12 juni kemarin.
Patria Agusta Permadi
hanya karenaku
yang ingin melihat terangnya langit biru
dengan sinar mentari yang hangat
serta malam dengan bintang-bintang bertebaran diatas sana
hanya karenaku
yang ingin melihat indahnya dunia ini
sembilan bulan lamanya
kau pertaruhkan nyawamu, bu ..
demi aku ...
lalu aku hidup
keringatmu masih saja harus terus mengucur, bu ...
keringatmu ketika berkali-kali kau menggendongku
keringatmu ketika kau letih
karena air susu yang kuhabiskan
tak sampai disitu, bu ...
kulihat keringatmu masih saja membaluri seluruh tubuhmu
ketika kau harus memperjuangkanku serta ketiga saudaraku
ketika kau harus mati-matian menghidupiku
mencarikan sesuap nasi hanya agar aku bertahan hidup
ketika kau harus merangkap menjadi lelaki
kau sendiri menafkahi aku beserta ketiga saudaraku
kau sendiri ...
hingga waktu beranjak
kini aku dewasa
masih kudapati kau yang penuh dengan keringat semangat
demi aku untuk menjadi seorang sarjana
kau lewati semuanya
rintangan, kau banting sedemikian rupa tulangmu
hanya demi masa depanku, bu ...
mata mu yang dahulu terpancar indah
kini mulai sayu
kulit-kulitmu sekarang penuh rekatan, keriput
dan rambutmu yang telah memutih ...
tetapi semangatmu terlihat tak padam
untuk hidupku dan ketiga saudaraku
bulan ini tepat setengah abad kau hidup, bu ...
belum usai pengorbananmu
hatiku tiada tega melihatmu
namun semoga ini cara terbaik Tuhan
cara Tuhan untuk menghatarkan ibu ke surga nantinya
Selamat Ulang Tahun Bu
semoga sehat selalu menyertaimu
semoga ibu bisa terus tersenyum
serta dipanjangkan usia
agar aku bisa membalas semuanya
membahagiakanmu, bu ...
serta mengajakmu melihat indahnya kak'bah
sebelum ibu menutup mata untuk selamanya
amin
*saya dedikasikan untuk ibunda tersanyang (Ny.Indah Hati) untuk ulang tahunya yang ke-50 pada tanggal 12 juni kemarin.
Patria Agusta Permadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar