Kamis, 04 Juli 2013

Rasi Bintang



"tetaplah melayang diangkasa sana, aku tetap ingin melihatmu bersinar walaupun itu hanya di sepenggal malam"



Aku selalu melewati malam yang cantik bersama berisik sang angin, Sendiri. Terkadang angin membawa kabar tentangmu. Kabar dengan siapa sekarang kau beriringan. Tapi hanya kabar singkat saja yang ia bawa, dia hanya datang lalu pergi dengan lekasnya. Dan aku pun kembali termangu, melihat para kunang-kunang bermanja dengan gelap. Aku kembali termangu merindumu.

Tentang rinduku yang selalu ku genggam kemana saja aku ada. Apakah kau mengerti?". Mungkin kau tak sedikitpun pernah mengerti. Biarlah saja, cukup aku yang selalu mencoba untuk menjadi pendamba abadimu. Mengikuti setiap lekuk langkahmu. Walau aku tahu mataku sudah tak jernih lagi seperti ketika melihatmu dahulu. Mataku kini telah penuh ceceran darah luka dan aku percaya kau tak pernah ingin lagi melihatku saat ini. Jangankan melihatku mungkin untuk mengingat sedikit tentang aku engkau enggan. Andai kau menghampiriku dan menanyakan hal apa saja yang kulakukan saat ini. Jawabku masih sama seperti dahulu,

"aku masih menantimu disini".--





Seandainya kau tahu telah berulang kali hati ini bergemuruh memanggilmu dalam bungkamku. Tapi tetap saja semuanya sama. Kau hanya diam berkedip. Seakan kau selalu bahagia diatas tangisan yang membara.

Kau yang bersinaran di angkasa sana, membentuk formasi yang indah. Membuat senyumku perlahan mengembang, tapi itu hanya bertahan sementara. Akhirnya aku pun meredup lagi seperti lilin yang telah meleleh dilenyap sang waktu.

Kini ku hanya bisa menyimpanmu dalam belenggu waktu yang semakin tak menentu. Ku dengar kabar sang angin tentang dirimu yang telah berpijar dalam larutnya malam sendiri. Serasa angin bertiup sepoi menjalari leher hingga ke ubunku. Ternyata benar kau kini tiada membentuk lengkungan formasi yang indah diatas sana. Entah aku tak tahu kemana pergi pasanganmu yang selalu bersinar bersamamu itu. Mungkin hinggap di Bintang yang lain?". Entahlah aku tak perduli itu.

Setitik harapku, semoga kau masih bisa mengedipkan matamu yang bercahaya itu tanpa ada tumpahan air mata hujan. Walau kau hanya datang pada sepenggal malam. Aku selalu duduk menantimu disini, di bumi ini. Tetaplah menjadi Rasi Bintang. Yang benderang diangkasa sana. Aku selalu menantimu. Walau ku tahu kau tak selamanya nyata ada.


"tetaplah melayang diangkasa sana, aku tetap ingin melihatmu bersinar walaupun itu hanya di sepenggal malam"


--Rasi Bintang



patria agusta permadi






Tidak ada komentar:

Posting Komentar