Senin, 18 November 2013

Aku Manusia Biasa


Aku manusia biasa, bahkan cuma manusia biasa.

Aku pernah menyakiti, akupun sering disakiti
Seberapapun usaha untuk coba tidak menyakiti, terkadang masih terselip sikap dan perkataan yang secara tidak sengaja melukai. Ada juga kalanya terpaksa harus menyakiti, jalan terakhir ketika memang sudah tidak ada lagi solusi.

Tapi beginilah warna kehidupan, ada kebohongan, pengkhianatan, ketidakadilan dan macam-macam. Aku pernah mengecewakan, tidak jarang aku juga dikecewakan. Aku pernah meninggalkan, aku juga pernah ditinggalkan.



Ada yang mengatakan itu karma Tuhan. Tidak apa-apa silahkan. Tapi buatku bukan! Semua sakit-sakit yang kualami, luka-luka perih yang mereka beri, itu memang seharusnya terjadi, sebagai pelajaran terbaik mendewasakan diri.

Tanpa semua itu aku akan cuma seperti telur. Dari luar terlihat keras padahal didalamnya cair dan lentur. Sekali saja jatuh maka kulitnya akan hancur, isinya ikut melebur.

Dengan semua itu memang akan tetap seperti telur, tapi telur yang bagus, telur yang telah direbus, telah digodok oleh panasnya pengkhianatan, perihnya ditinggalkan, sakitnya kecurangan.
Sehingga ketika aku kembali jatuh, aku masih tetap utuh. Mungkin dikulit luar akan terlihat sedikit rusak, namun isinya tetap kuat dan tak akan mudah retak!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar