Jika ingat kamu, sesekali aku hanya bisa diam. Iya mungkin karena
kita dulu yang pernah saling merindu. Kita yang pernah sama-sama melewati
dinginya malam ini, hanya dengan bertukar pesan.
Tapi kamu perlu menyadari bahwa itu dulu setelah kita sudah saling
tahu apa keinginan kita. Keinginanmu yang masih ingin selalu membagi cerita
dibalik kisahmu dengan kekasihmu itu. Iya setelah aku tahu bahwa aku hanya
menjadi ruang tunggu buatmu untuk membuang waktu disaat tiada dirinya.
Sedangkan aku lebih mengerti tentangku disini, entah sekarang atau
pada waktu yang lalu, yang jelas aku mudah menaruh hati kepada siapa saja yang
mau menyediakan ruang untuku mengeluh. Iya kamu pernah menjadi ruang itu. Tapi
sekali lagi itu dulu saat kau masih bersamanya dan saat harapanku kepadamu
patah lalu hancur dihempas waktu. Itu dahulu bukan saat ini, sayangnya. Jika
kini kamu datang aku bisa apa? kini rasa itu sudah mati dalam hati. Iya mungkin
salah satu pilihanku hanya diam.
Aku tak tahu harus bagaimana aku, harus bagaimana aku menempatkan
diri dari semua hal yang menggamangkan ini. Mungkin masih ada kamu di
ingatanku, tapi maaf aku tiada biasa memunafiki diri. Aku sudah menghapusmu dan
aku sudah mencoba menulis nama indah lainya, maaf.
Terkadang sesalku, kenapa cinta datang tak pernah tepat waktu? Kenapa cinta selalu menyediakan pilihan yang salah satunya akan berimbas luka?”
Seperti saat itu aku yang kandas dan tersisih membawa
sebukit luka perih, dan haruskah kini kamu merasakan itu?”
Setelah aku berusaha membuat lengkungan pada bibirmu, setelah aku
mencoba membuatmu berseri pada setiap harimu. Lalu aku harus mengalah kalah.
Haruskah aku menjadi kamu seperti saat itu? Membuatmu tersisih dari
hidupku?” .
Haruskah? Aku tak akan pernah setega itu.
Jika ingat kamu aku seperti membuka luka kembali, tapi aku mengerti
itu dulu, dan bukan saat ini. Bukan seperti aku yang menangis mengharapkanmu
saat itu.
Mungkin benar, tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan
karena hal lain yang akan kita dapatkan bisa jadi lebih baik.
Kini maaf aku tidak bisa menitipkan rasa saat seperti dahulu,
karena waktu akan selalu bersama kita dan waktu akan setia mengubah segalah
bentuk yang ada pada hati kita.
“cinta tak akan
pernah sama untuk selamanya, ada kalanya aku jatuh untuk meminta dan adakalanya
aku lari menghindari. karena mungkin pada dasarnya hidup ini adalah untuk
saling menyakiti”
-kelabusendu-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar