Senin, 17 Maret 2014

Terlambat





Jika ingat kamu, sesekali aku hanya bisa diam. Iya mungkin karena kita dulu yang pernah saling merindu. Kita yang pernah sama-sama melewati dinginya malam ini, hanya dengan bertukar pesan.
Tapi kamu perlu menyadari bahwa itu dulu setelah kita sudah saling tahu apa keinginan kita. Keinginanmu yang masih ingin selalu membagi cerita dibalik kisahmu dengan kekasihmu itu. Iya setelah aku tahu bahwa aku hanya menjadi ruang tunggu buatmu untuk membuang waktu disaat tiada dirinya.

Sedangkan aku lebih mengerti tentangku disini, entah sekarang atau pada waktu yang lalu, yang jelas aku mudah menaruh hati kepada siapa saja yang mau menyediakan ruang untuku mengeluh. Iya kamu pernah menjadi ruang itu. Tapi sekali lagi itu dulu saat kau masih bersamanya dan saat harapanku kepadamu patah lalu hancur dihempas waktu. Itu dahulu bukan saat ini, sayangnya. Jika kini kamu datang aku bisa apa? kini rasa itu sudah mati dalam hati. Iya mungkin salah satu pilihanku hanya diam.

Aku tak tahu harus bagaimana aku, harus bagaimana aku menempatkan diri dari semua hal yang menggamangkan ini. Mungkin masih ada kamu di ingatanku, tapi maaf aku tiada biasa memunafiki diri. Aku sudah menghapusmu dan aku sudah mencoba menulis nama indah lainya, maaf. 

Terkadang sesalku, kenapa cinta datang tak pernah tepat waktu? Kenapa cinta selalu menyediakan pilihan yang salah satunya akan berimbas luka?” 
Seperti saat itu aku yang kandas dan tersisih membawa sebukit luka perih, dan haruskah kini kamu merasakan itu?”

Setelah aku berusaha membuat lengkungan pada bibirmu, setelah aku mencoba membuatmu berseri pada setiap harimu. Lalu aku harus mengalah kalah.
Haruskah aku menjadi kamu seperti saat itu? Membuatmu tersisih dari hidupku?” .
Haruskah? Aku tak akan pernah setega itu.

Jika ingat kamu aku seperti membuka luka kembali, tapi aku mengerti itu dulu, dan bukan saat ini. Bukan seperti aku yang menangis mengharapkanmu saat itu. 
Mungkin benar, tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan karena hal lain yang akan kita dapatkan bisa jadi lebih baik.
Kini maaf aku tidak bisa menitipkan rasa saat seperti dahulu, karena waktu akan selalu bersama kita dan waktu akan setia mengubah segalah bentuk yang ada pada hati kita.



“cinta tak akan pernah sama untuk selamanya, ada kalanya aku jatuh untuk meminta dan adakalanya aku lari menghindari. karena mungkin pada dasarnya hidup ini adalah untuk saling menyakiti”



-kelabusendu-




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar